Mengapa kualitas/tonal
balance suara dari set yang ada kadang berubah? Suatu saat anda selesai
memasang dan mentuning sistem sampai pada hasil maksimal, yaitu suara
yang sudah memuaskan sesuai dengan tuntutan kuping high end anda
sendiri. Di sini, anda tentu harus memperhatikan beberapa hal.
Contohnya, lihatlah konfigurasi keseluruhan set anda mulai dari susunan
equipment pada rak sampai bagaimana anda menarik atau menghubungkan
kabel – kabel, baik interconnect maupun power cord. Bisa terjadi setelah
beberapa hari suara dari set anda berubah lebih baik atau justru tak
sebaik yang lalu. Mengapa bisa demikian?
Anda jangan bingung, grogi, dan penasaran lalu minta advice ke penjual yang pada akhirnya memaksa anda mengeluarkan uang lagi. Perlu anda ketahui setiap perlengkapan pada equipment anda bisa berfungsi sebagai fine tuning untuk memperbaiki atau menaikkan kualitas set yang terpasang. Kita bahas satu per satu sebagai berikut:
1. Kaki Karet
Di bawah equipment sebagai isolator dan memblok getaran dari bawah/base agar tidak naik ke equipment. Sebaliknya, resonansi dari equipment tertahan dan tidak turun ke base. Efek yang terjadi suara lebih tebal di semua frekuensi. Cymbal lebih berat, mid lebih ada bodi, dan bass pendek. Kaki karet ini dibutuhkan bila tonal balance set anda terdengar light, mid kurang focu /weight, serta mid bass dan cymbal terasa tipis.
2. Kaki spike/tiptoes
Menahan getaran dari base dengan menurunkan energi resonansi dari atas / equipment lewat satu titik. Efek yang terjadi, suara lebih ringan, frekuensi atas /bawah lebih luas, mid lebih transparan, cymbal ringan dan lepas. Namun bila berlebihan suara menjadi tipis dan kurus. Bisa dipakai pengganti kaki karet bila tonal balance terlalu berat dengan ciri-ciri staging sempit, suara tebal/berat dan kurang lepas, dan over liquid pada mid.
3. Dasar/base
Di bawah equipment bisa memakai kayu, akrilik/kaca, atau bahan khusus yang sudah dirancang. Biasanya mempunyai ketebalan 1” hingga 3”. Dianjurkan jangan menumpuk langsung dasaran tersebut di atas rak atau dasaran lain. Usahakan pakai satu lapis dasaran untuk satu equipment. Bila terpaksa, harus ada dua dasaran yang dipisah dengan memakai isolator karet atau tiptoes. Hal ini perlu untuk mendapatkan ambient yang biasanya muncul/didapat dari hasil interaksi antara resonansi equipment dan dasaran. Jadi, dasaran jangan dibuat menjadi over damp. Resonansinya kita atur agar meningkatkan kualitas equipment yang ada.
4. Kabel interconnect
Jauhkan dari arus listrik. Pasang antar equipment kalau memungkinkann floating atau seminim mungkin menyentuh lantai untuk meminimalkan damper effect.
5. Kabel speaker terpasang
Perhatikan polaritasnya. Panjang kabel dari amplifier ke speaker jangan tegang/tertarik. Usahakan lewat lantai naik ke atas di belakang speaker. Kabel speaker yang tergantung menimbulkan efek suara menjadi light, bass tipis, dan kurang berbobot.
6. Power cord
Diatur agar tidak saling silang/sentuh. Kabel tidak digulung, tapi ditarik relaks sampai ke outlet listrik. Mulai dari source biarkan kabel menyentuh lantai yang umumnya 20%-30% karena letak source biasanya paling atas dari semua equipment. Kabel dari preamp yang menyentuh lantai sampai 50%-60%. Kabel power amp boleh 70%-80%. Perhatikan juga polaritasnya.
Adapun hubungannya dengan pertanyaan di atas sekaligus sebagai jawaban sebagai berikut:
1. Tergesernya kabel-kabel terutama power cord ketika membersihkan lantai
2. Tergesernya equipment terhadap kaki dan base tanpa disadari
Dengan demikian, tonal balance pun berubah. Seperti yang dianjurkan, perhatikan jalur-jalur kabel anda. Kalau sudah bagus beri tanda. Demikian pula dengan pemasangan kaki tambahan pada equipment.
Kalau anda belum tahu pasti bagaimana tonal balance yang benar, ikuti tips berikut ini.
Untuk mengetahui bagaimana hasil suara yang extreme light, anda bisa memasang tiptoes pada semua equipment, semua kabel diganjal/digantung dibuat mengambang tidak menyentuh apapun, termasuk kabel speaker. Hasilnya, suara light, high frequency lepas terbang, mid transparan, tetapi tipis dan kurus. Nadanya seolah-olah naik karena lower mid menipis, bass bisa lebih rendah tetapi bobot dan impactnya kurang. Detail dan clarity lebih jelas. Stage tinggi, lebar, dan open. Keseluruhan suara dengan karakter seperti ini biasanya kurang musical, cenderung analitikal/cleanical, dan kurus.
Anda dengarkan beberapa lagu lalu secara drastic anda ubah formasinya. Lepas semua tiptoes dan kembalikan pada kaki original (umumnya karet). Kabel-kabel sentuhkan ke lantai sebanyak mungkin, termasuk kabel speaker. Anda pun mendengar suara yang dihasilkan menjadi lebih berat/berbobot, agak dark, vokal menebal, tapi kurang transparan dan clear, serta stage yang menurun. Bass berbobot, impact bagus, tetapi bass rendah kurang eksis.
Pada set ini secara umum musikalitasnya lebih baik dan lebih warm. Anda dengar dengan lagu yang sama sehingga dapat mengetahui perbedaannya.
Dari dua kutub yang berbeda itu, kita buat kriteria yang mencakup semua aspek positif. Mulai dari midrange yang berbobot tapi clear dan transparan, hi frequency tidak tipis tapi lepas, bass berbobot, serta balance antara upper bass, mid bass, dan lower bass. Stage tinggi, open, clear, dan detail.
Dibutuhkan talenta untuk mentweaking equipment dan mengatur jalur kabel-kabel sekaligus menentukan seberapa banyak yang bersentuhan dengan lantai (catatan: semakin banyak yang bersentuhan dengan lantai maka efek sebagai damper akan semakin besar, sehingga berpengaruh pada tonal balance). Pemakaian tiptoes langsung pada bodi equipment disarankan tidak pada semua, karena pada umumnya hanya source dan speaker. Untuk speaker kecil, tiptoes cukup pada standnya saja.
Anda jangan bingung, grogi, dan penasaran lalu minta advice ke penjual yang pada akhirnya memaksa anda mengeluarkan uang lagi. Perlu anda ketahui setiap perlengkapan pada equipment anda bisa berfungsi sebagai fine tuning untuk memperbaiki atau menaikkan kualitas set yang terpasang. Kita bahas satu per satu sebagai berikut:
1. Kaki Karet
Di bawah equipment sebagai isolator dan memblok getaran dari bawah/base agar tidak naik ke equipment. Sebaliknya, resonansi dari equipment tertahan dan tidak turun ke base. Efek yang terjadi suara lebih tebal di semua frekuensi. Cymbal lebih berat, mid lebih ada bodi, dan bass pendek. Kaki karet ini dibutuhkan bila tonal balance set anda terdengar light, mid kurang focu /weight, serta mid bass dan cymbal terasa tipis.
2. Kaki spike/tiptoes
Menahan getaran dari base dengan menurunkan energi resonansi dari atas / equipment lewat satu titik. Efek yang terjadi, suara lebih ringan, frekuensi atas /bawah lebih luas, mid lebih transparan, cymbal ringan dan lepas. Namun bila berlebihan suara menjadi tipis dan kurus. Bisa dipakai pengganti kaki karet bila tonal balance terlalu berat dengan ciri-ciri staging sempit, suara tebal/berat dan kurang lepas, dan over liquid pada mid.
3. Dasar/base
Di bawah equipment bisa memakai kayu, akrilik/kaca, atau bahan khusus yang sudah dirancang. Biasanya mempunyai ketebalan 1” hingga 3”. Dianjurkan jangan menumpuk langsung dasaran tersebut di atas rak atau dasaran lain. Usahakan pakai satu lapis dasaran untuk satu equipment. Bila terpaksa, harus ada dua dasaran yang dipisah dengan memakai isolator karet atau tiptoes. Hal ini perlu untuk mendapatkan ambient yang biasanya muncul/didapat dari hasil interaksi antara resonansi equipment dan dasaran. Jadi, dasaran jangan dibuat menjadi over damp. Resonansinya kita atur agar meningkatkan kualitas equipment yang ada.
4. Kabel interconnect
Jauhkan dari arus listrik. Pasang antar equipment kalau memungkinkann floating atau seminim mungkin menyentuh lantai untuk meminimalkan damper effect.
5. Kabel speaker terpasang
Perhatikan polaritasnya. Panjang kabel dari amplifier ke speaker jangan tegang/tertarik. Usahakan lewat lantai naik ke atas di belakang speaker. Kabel speaker yang tergantung menimbulkan efek suara menjadi light, bass tipis, dan kurang berbobot.
6. Power cord
Diatur agar tidak saling silang/sentuh. Kabel tidak digulung, tapi ditarik relaks sampai ke outlet listrik. Mulai dari source biarkan kabel menyentuh lantai yang umumnya 20%-30% karena letak source biasanya paling atas dari semua equipment. Kabel dari preamp yang menyentuh lantai sampai 50%-60%. Kabel power amp boleh 70%-80%. Perhatikan juga polaritasnya.
Adapun hubungannya dengan pertanyaan di atas sekaligus sebagai jawaban sebagai berikut:
1. Tergesernya kabel-kabel terutama power cord ketika membersihkan lantai
2. Tergesernya equipment terhadap kaki dan base tanpa disadari
Dengan demikian, tonal balance pun berubah. Seperti yang dianjurkan, perhatikan jalur-jalur kabel anda. Kalau sudah bagus beri tanda. Demikian pula dengan pemasangan kaki tambahan pada equipment.
Kalau anda belum tahu pasti bagaimana tonal balance yang benar, ikuti tips berikut ini.
Untuk mengetahui bagaimana hasil suara yang extreme light, anda bisa memasang tiptoes pada semua equipment, semua kabel diganjal/digantung dibuat mengambang tidak menyentuh apapun, termasuk kabel speaker. Hasilnya, suara light, high frequency lepas terbang, mid transparan, tetapi tipis dan kurus. Nadanya seolah-olah naik karena lower mid menipis, bass bisa lebih rendah tetapi bobot dan impactnya kurang. Detail dan clarity lebih jelas. Stage tinggi, lebar, dan open. Keseluruhan suara dengan karakter seperti ini biasanya kurang musical, cenderung analitikal/cleanical, dan kurus.
Anda dengarkan beberapa lagu lalu secara drastic anda ubah formasinya. Lepas semua tiptoes dan kembalikan pada kaki original (umumnya karet). Kabel-kabel sentuhkan ke lantai sebanyak mungkin, termasuk kabel speaker. Anda pun mendengar suara yang dihasilkan menjadi lebih berat/berbobot, agak dark, vokal menebal, tapi kurang transparan dan clear, serta stage yang menurun. Bass berbobot, impact bagus, tetapi bass rendah kurang eksis.
Pada set ini secara umum musikalitasnya lebih baik dan lebih warm. Anda dengar dengan lagu yang sama sehingga dapat mengetahui perbedaannya.
Dari dua kutub yang berbeda itu, kita buat kriteria yang mencakup semua aspek positif. Mulai dari midrange yang berbobot tapi clear dan transparan, hi frequency tidak tipis tapi lepas, bass berbobot, serta balance antara upper bass, mid bass, dan lower bass. Stage tinggi, open, clear, dan detail.
Dibutuhkan talenta untuk mentweaking equipment dan mengatur jalur kabel-kabel sekaligus menentukan seberapa banyak yang bersentuhan dengan lantai (catatan: semakin banyak yang bersentuhan dengan lantai maka efek sebagai damper akan semakin besar, sehingga berpengaruh pada tonal balance). Pemakaian tiptoes langsung pada bodi equipment disarankan tidak pada semua, karena pada umumnya hanya source dan speaker. Untuk speaker kecil, tiptoes cukup pada standnya saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar